TUGAS SEORANG DESAIN GRAFIS ??





Tahapan kinerja desain grafis adalah dimulai dari adanya suatu kasus,
kemudian permasalahan tersebut diidentifikasi, mengumpulkan data,
menemukan ide dan gagasan, sampai pada perancangan, pendayagunaan
elemen desain, layout dan proses teknis, akhirnya tercipta karya desain
grafis yang sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan. Rumusan kinerja
desain grafis dilakukan sebagai upaya pemecahan masalah yang selalu
berorientasi pada pengumpulan data, kemudian diolah sebagai bentuk
perancangan dua dimensional dengan mendayagunakan elemen-elemen
desain seperti garis, warna, bentuk, dan sebagainya, dengan berpegang
pada kaidah dan prinsip desain seperti komposisi, harmony, balance, dan
unity. 
Tugas utama seorang desainer grafis adalah menjadi pemecah
masalah (problem solver) untuk kebutuhan komunikasi dalam bentuk visual. 
Ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa seorang desainer grafis adalah
seorang jagoan yang mampu “menyetir” komputer grafis dengan segala
program-programnya, piawai dalam membuat ilustrasi dengan pensil,
rapido, tinta, cat poster, airbrush,  tetapi lebih dari itu yang paling hakiki
adalah bahwa seorang desainer grafis adalah seorang perancang,
pencetus, dan penemu ide pertama. Seorang desainer grafis memiliki
tanggung jawab untuk mewujudkan komunikasi verbal menjadi komunikasi
visual agar sebuah pesan dapat dengan mudah diterima konsumen dengan
pencitraan yang baik.
Seorang desainer grafis dalam merancang karyanya seringkali
menemukan kendala atas justifikasi desain yang dibuatnya. Penting untuk
membuat desain grafis menjadi ‘enak dilihat’. Dari sisi pelaku bisnis
mengalami kesulitan untuk mengetahui kapan sebuah desain akan
dianggap selesai dan sukses, dan dari sisi publik ada yang begitu sulit
memahami, rumit dijelaskan filosofinya, dan ada pula desain yang mudah
dicerna, bahkan banyak juga desain yang terkesan tidak sesuai dengan apa
yang dikomunikasikan. 

Untuk menghasilkan sebuah desain grafis yang baik, seorang desainer
grafis harus memahami konsep dan strategi promosi dalam proses
perancangan karya desain grafis. Konsep perancangan grafis meliputi 4W
dan 2H (Rhenald Kasali, 2007:24),  yaitu:

1. What (positioning), apa yang ditawarkan dari produk atau
pesan yang diiklankan, atau ingin dijual sebagai apa.

2. Who (segmen konsumen), siapa yang cocok dijadikan
sasaran pasar dilihat dari segi demografi dan psikografi.

3. How (kreativitas), bagaimana membujuk calon pembeli agar
tertarik, menyukai, dan loyal.

4. Where (media dan kegiatan), di mana saja daerah atau pasar
yang perlu digarap, serta media dan kegiatan apa yang cocok
untuk daerah pasar tersebut.

5. When (penjadwalan), kapan kegiatan tersebut dilaksanakan
dan akan memerlukan waktu berapa lama.

6. How much (anggaran), seberapa jauh intensitas kampanye
atau berapa banyak dana yang tersedia untuk membiayai
periklanan tersebut.

Dari 4W dan 2H seperti yang disebutkan di atas kiranya sebuah
tampilan desain grafis akan mampu mempengaruhi orang lain karena prinsip-
prinsip tersebut telah diterapkan, maka pendekatan desain grafis akan lebih
menyentuh motif yang menggerakkan atau mendorong perilaku konsumen
untuk menerima dan melakukan gagasan atau pesan dalam sebuah karya
desain grafis. 
Desainer Grafis harus mampu menentukan strategi dalam desain yang
diperlukan sebagai upaya  proses menyampaikan pesan secara efektif dan
efisien. Desainer grafis perlu merancang strategi komunikasi sebagai bekal
pemahaman produk atau jasa yang akan dikomunikasikan, memahami proses
kerja perancangan dan produksi sampai pada tahap pemasangan, menguasai
pemasaran serta tajam sasaran, sehingga dapat disimpulkan bentuk
pendekatan yang mudah dipahami/komunikatif. Perlunya menyusun strategi
kreatif untuk mengoptimalisasi dan memaksimalkan tata kerja pengumpulan
data, menganalisa dan merumuskan masalah, menyusun proses
perancangan serta kreatif dalam mempertimbangkan banyak aspek yang
terkait sehingga pesan menjadi atraktif, kreatif, dan istimewa.
Menjadi seorang desainer grafis memang tidak mudah, karena tugas-
tugas yang menyertai cenderung kompleks. Tuntutan desainer grafis yang
paling utama adalah memiliki kemampuan mengidentifikasi, merancang,
hingga akhirnya memilih simbol atau tanda   yang sesuai dengan konteksnya.
Karya desain grafis bukan karya yang bebas, dalam arti di dalam proses
kelahirannya terjadi semacam dialog yang bermuara pada eksekusi desain
grafis sesuai dengan kebutuhan antara satu pihak dengan pihak lain sebagai
usulan pemecahan masalah atau ide.

Nah, itulah tugas seorang desain grafis. Namun, Seorang Designer Grafis juga harus mempunyai pengetahuan komunikasi public yang cukup agar apa yang akan disampaikan kepada target tertentu dan situasi yang ditentukan akan diterima, dimengerti dan mengundang respon yang sesuai dengan konsumen tertentu. Disamping itu dasar kemampuan Seni menjadi modal utama sebagai keahlian menata bentuk visual agar menarik dan mendapatkan perhatian.


Posting Komentar

0 Komentar