Sebagai desainer grafis, yang pertama
kita harus mempunyai ide dan kemampuan. Seorang desainer grafis pasti ingin
mempunyai hasil yang maximal. Dan kita juga harus memahami unsur unsur pada desain salah satunya adalah garis.
Garis adalah unsur dasar untuk membangun
sebuah bentuk. Garis merupakan unsur penting dalam desain yang mempunyai
arti dan melambangkan sesuatu. Kadang kita menjumpai garis tidak mengung-kapkan
gagasan sebagaimana yang kita kehendaki. Hal ini dikarenakan oleh masalah ilusi
optik yang tidak terkendali yang mempengaruhi reka obyek.
“Garis” merupakan hasil goresan dengan benda runcing,
dengan kata lain menggabungkan satu “titik” ke “titik” lain.
“Garis”
merupakan menggabungan atau penyatuan dua “titik” yang mempunyai jarak yang berbeda.
“Garis” bisa diciptakan dengan tegas dan spontan, sesuai
dengan maksud “garis” yang di tampilkan.
“Garis” tegas bisa diciptakan dengan cara membuat
“garis” dengan alat bantu seperti penggaris, jangka, atau benda yang
dipakai untuk membuat/ menghadirkan “garis”.
“Garis” spontan merupakan “garis” yang dihadirkan dengan
cara menggoreskan benda runcing tanpa menggunakan alat bantu, yaitu dengan
tangan langsung.
“Garis” nyata dan semu. “Garis” nyata dihadirkan dengan
cara menggaris pada bidang tertentu, tetapi “Garis” semu hadirnya tanpa
menggunakan “garis” secara sesungguhnya, atau terjadinya perpaduan warna yang
berbeda, pengulangan bentuk yang berdekatan, adanya bayangan dari sebuah
cahaya.
“Garis” bila mempunyai berukuran beda pada sisi kedua
ujungnya, akan mengajak mata memandang dari arah kecil ke yang besar.
Bila “Garis” terjadi adanya pengulangan yang mempunyai
jarak yang teratur akan menghasilkan kesan adanya gerak pada garis tersebut.
“Garis” akan hadir tanpa sengaja bila kita menampilkan
warna yang beda, yang disebabkan oleh penyusunan warna yang beda seakan ada
“garis”.
“Garis” bisa ditampilkan karena terjadi gerakan dari satu
tempat ke tempat lain, atau arah satu ke arah lain, sehingga seakan terjadi adanya
“garis”, seperti gerakan cepat yang sering digambar pada komik.
“Garis” juga bisa hadir dikarenakan tekstur yang beda,
yaitu tekstur yang padat berdampingan dengan tekstur yang jarang.
BENTUK GARIS
Ada pula
berbagai macam bentuk garis, seperti: lurus, lengkung, putus-putus, zig-zag,
meliuk-liuk, bahkan tidak beraturan. Masing-masing memiliki pencitraan yang
berbeda.
A.
G A R I S L U R U S
Terdiri dari garis Horizontal,
Diagonal, Vertikal.
Garis lurus
dalam arti simbolis
1. Garis Horizontal (mendatar) :
Garis horizontal sebagai simbol
ketenangan. Hal ini diasosiasikan dengan batas cakrawala yang tampak datar.
2. Garis Diagonal (miring) :
Garis diagonal simbol yang bergerak
atau aksi.
3.
Garis Vertikal (tegak) :
Sebagai simbol kekuatan, hidup,
dan stabil. Arti garis vertikal ini disesuaikan dengan keadaan manusia dan
tumbuh-tumbuhan yang berdiri tegak sebagai bentuk yang hidup.
B.
G A R I S
L E N G K U N G
Terdiri dari garis lengkung kubah,
garis lengkung busur, dan lengkung mengapung.
Garis lengkung dalam arti
simbolis
Garis
lengkung sebagai simbol dinamis atau bergerak. Kesan elastis akan tampak pada
garis lengkung jika dibandingkan dengan garis lurus yang tampak statis. Sehingga
ada yang menyatakan garis lengkung lebih mengesankan feminim karena berirama, luwes,
gemulai, dan halus.
Penggunaan garis dalam Desain
Komunikasi Visual berbeda dengan fungsi garis pada gambar teknik atau gambar
kerja. Desain Komunikasi Visual tidak terikat pada aturan atau ketentuan dalam
pemakaian garis, dan bahkan tidak harus menggunakan garis bila memang tidak
perlu.
Pemakaian garis dalam desain
sebaiknya memiliki konsep dan tujuan.
Contoh
penggunaan
garis
pada
poster untuk
mengarahkan
serta
mempermudah
pembaca
menelusuri
informasi
pada
poster.
Contoh penerapan garis dalam membangun image & kesan tertentu
Contoh bentuk
yang dibangun
dari
unsur
garis
C.
G A R I S S E M U
Garis Semu adalah garis yang
muncul karena adanya kesan batas (kontur) dari suatu bidang, warna, atau ruang.
Garis yang timbul dari
kesan yang kita tangkap. Garis yang secara nyata sebenarnya dilihat tidak ada,
namun kehadirannya atau keadaannya bisa dirasakan dengan perasaan hati.
Terdapat
garis
semu
antara
batas
laut
dan
langit
Garis
semu
terkesan
karena
adanya
perbedaan
warna
Garis
semu
terkesan
karena
adanya
perbedaan
ruang
Garis
dalam penerapannya di dalam animasi komunikasi dapat diartikan sesuai dengan
gejala yang ada atau terjadi adanya suatu kejadian yang ada dalam kehidupan
disekeliling kita. Mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan mengenai garis pada unsur desain. Semoga bermanfaat dan jangan lupa share serta komentar dan juga membaca artikel lainnya.
1 Komentar
Garis adalah tanda untuk menghubungkan dua titik. Berbagai jenis garis muncul di mana-mana. Lihatlah di sekitar Anda dan Anda akan melihat baris yang lurus, lengkung, berbelok-belok, tipis, tebal, dan titik-titik.
BalasHapusGaris dapat digunakan untuk:
• Mengatur informasi.
• Penekanan kata.
• Menghubungkan informasi.
• Outline foto .
• Membuat kotak.
• Membuat bagan atau grafik.
• Membuat pola atau ritme dengan membuat banyak baris.
• Membuat penekanan langsung ke mata pembaca. (Membuat garis diagonal.)
• Mensugesti emosi. Jasa desain grafis jogja