Proses Kreatifitas seniman muncul kerena adanya obsensi
dari seniman yang kreatif. Kemampuan obsensi tersebut muncul dalam diri
individu seniman tampa di sadari. Seniman yang kreatif akan selalu berusaha melahirkan
ide yang sikapnya baru, pandangannya baru, konsepnya baru, dan tidak pernah
puas dengan yang ada.
Berdasarkan kondisi itulah seorang seniman yang kreatif akan selalu gelisah
dengan keadaan, tidak nyaman dan tidak senang apa yang sudah ada. Seniman
kreatif akan selalu berusaha mencari kesesuian dan ketenangan berdasarkan
kepuasan batinnya. Apabila kepuasan batin itu tidak tercapai, maka seniman
kreatif akan terus mencari-cari ide terbaru.
Proses kreatif melahirkan ide baru dimulai dari proses
berfikir, perasaan berimajinasi. Berfikir kreatif berarti berjerih payah
memproses untuk memahami ide atau konsep yang baru. Sehingga berfikir kreatif
dapat digolongkan kepada tinggkatan berpikir yang paling tinggi. Karena tidak
ada pemikiran yang lebih tinggi nilainya selain memikirkan sesuatu yang baru. Kemudian
proses kreatif tidak cukup dengan berfikir saja, akan tetapi harus diimbangi
dengan perasaan atau imajinasi. Karya seni lahir sebagian besar karena
imajiansi yang tinggi, prosesnya berupa perenugan dan menghayalkan sesuatu yang
belum pernah terlihat. Sehingga sering orang mengatakan kreatifitas seniman itu
mendekati orang gila, Karena karya yang diwujudkan, sikap yang ditampilkan dan
teori yang diungkapkan di luar kebiasaan orang banyak.
Penjelasan di atas secara
umum merupakan dorongan kenapa seniman dituntut untuk berkreativitas. Selain
itu, faktor tradisi dan
lingkungan juga memberikan motivasi kepada seniman untuk kreatif dalam segala
bidang. Tradisi dan lingkungan selalu ada pada diri seniman, terkadang orang
tidak menyadari lingkungan di sekeliling adalah ide yang bagus dalam
pengangkatan karya, tergantung bagaimana proses perwujudannya. Seandainya
Seniman akademis sebagai
seniman yang terdidik dan professional mampu membaca realita dan peka terhadap
lingkungan, karya yang diwujudkan akan mudah diterima oleh masyarakat.
Secara psikologis ada sepuluh pendorong kreatifitas seniman dalam
menciptakan karya seni
1.
N
A L U R I
Merupakan
dorongan dari dalam diri individu untuk melalukan sesuatu. Seniman dalam
dirinya melahirkan kreasi-kreasi baru merupakan salah satu dari dorongan
nalurinya.
2.
E
G O
Yaitu suatua
usaha untuk melakukan suatu kegiatan sebab adanya dorongan dari naluri.
Berusaha dengan sekuat tenaga seorang seniman untuk mewujudkan karya yang sesuai
dengan konsep yang diingikan merupakan bagian dari dorongan ego terhadap diri
individu.
3.
P E N G U A T A N
Yaitu suatu
pengokohan berupa dorongan yang kuat baik datangnya dari luar maupun dari diri
sendiri. Ketika seorag seniman berkarya, kemudian karyanya mendapat pujian atau
pemberian hadiah. Pujian dan hadiah tersebut akan memotivasi seniman untuk
mengulangi kegiatan itu lagi. Itulah yang dikatkan sebagai penguat berdasarkan
kebaiakan. Begitu juga sebaliknya, apabila mendapat kritikan terhadapa karya.
Seniman akan berusaha untuk untuk lebih baik lagi dalam berkarya.
4.
BERPIKIR TIDAK BIASA
Merupkan
suatu pola pikir di luar kebiasaan. Cara berpikir tidak biasa memiliki tiga
karakteristik, yaitu : Fluency (Kelancaran mencari ide) Flexibility (Kelenturan
dalam proses) Originality ( menampilkan keaslian karya) .
5.
K E C E R D A S A N
Merupakan
kemampuan untuk mengolah pikiran, emosional dan kecakapan. Seniman yang cerdas
akan berusaha melahirkan ide-ide yang lebih baik dan dapat diterima oleh orang
lain.
6.
PENEMUAN MASALAH
Merupakan
kemampuan untuk memecahkan masalah dalam segala kesulitan. Kesulitan yang
biasanya dihadapi seniman adalah dalam proses perwujudan karya, seniman yang
kreatif tidak pernah buntu dengan ide-ide.
7.
B A K A T
Merupakan
kemampuan individu melakukan tugas atas dorongan dirinya. Orang yang berbakat
akan lebih mudah mendapat ide untuk melahirkan suatu karya.
8.
PROSES BERPIKIR KREATIF
Merupakan
suatu usaha seniman untuk menciptakan suatu ide dan karya yang baru dan belum
pernah ada yang serupa dengannya.
9.
PENGERAMAN TIDAK SADAR
Yaitu
kemampuan yang mendorong seniman untuk berkarya dalam keadaan di alam bawa
sadar.
10.
PENGERAMAN SADAR
Kemampuan
yang mendorong seniman untuk berkarya dalam keadaan sadar.
Itulah sepuluh yang mendorong seniman untuk berkreatifitas dalam karya
seni. Sangat jarang ada pada diri seniman kesepuluh komponen tersebut. Salah
satu komponen saja ada pada diri seniman, ia telah dianggap sebagian orang yang
kreatif.
Baca Juga : Kreatifitas Seniman Dalam Berkarya
0 Komentar