KREATIFITAS SENIMAN DALAM BERKARYA





Seorang seniman tentunya memiliki konsep dan kreatifitas dalam berkarya. Seni sangat erat hubungannya dengan kreatifitas, dalam menciptakan suatu karya. Seorang seniman dituntut memiliki kreatifitas agar karya yang dilahirkan berkualitas. Berkualitas adalah karya seni yang kreatif, inovatif dan tidak pernah diwujudkan sebelumnya untuk dapat diterima oleh masyarakat. Kreatifitas merupakan suatu kegiatan mental yang sangat individual, merupakan manifestasi kebiasaan manusia sebagai individu.

Menurut Jakob Sumardjo, beliau ini merupakan seorang penulis produktif kritikus ternama dan juga pelopor filsafat di Indonesia. Didalam buku Filsafat Seni beliau menjelaskan kreativitas muncul kalau muncul obsensi dalam diri manusia kreatif. Obsensi muncul kalau yang diinginkan individu tak sesuai dengan kenyataan di luar dirinya. Manusia kreatif bukanlah manusia kosong mental. Manusia kreatif adalah manusia yang memiliki gambaran suatu sikap baru, pandangan baru, konsep baru, sesuatu yang sifatnya esentsial. Semua merupakan gambaran invidual bertabrakan dengan kenyataan yang tak sesuai. Maka terjadilah kondisi gelisah, tak nyaman, tak sesuai, tidak senang. Ketenangan jiwa akan tercapai apabila ada kesesuaian, di sinilah orang yang kreatif menemukan apa yang dicarinya, disingikan secara intuisi, nalar dan rasa indrawi. Kreatifitas muncul tidak hanya dorongan perasaan tetapi melibatkan kebenaran intuitif. Jadi, kreatifitas selalu dimulai dengan ketidakpuasan batin.

Proses kreatif dimulai dari dalam diri manusia berupa pikiran, perasaan atau imajinasi kreatif manusia kemudian dituangkan menggunakan media dan teknik tertentu, sehingga melahirkan karya-karya kreatif . Utami Munandar menyatakan bahwa secara luas kreativitas bisa berarti sebagai potensi kreatif, proses kreatif dan produk kreatif. Proses kreativitas melalui kegiatan seni adalah jalan sebaik-baiknya yang dapat dilakukan sebab melakukan kegiatan seni berarti terjadi suatu proses kreatif.

Dorongan kreatifitas pada dasarnya berasal dari tradiisi itu sendiri atau masyarakat lingkungannya. Setiap seniman dilahirkan dalam masyarakat tertentu dengan tradisi berbeda. Tradisi seni telah ada sebelum adanya seniman. Setiap karya merupakan kekayaan tradisi seni atau masyarakat pada mulanya juga karya yang kreatif pada zamannya. Seniman kreatif adalah seniman yang peka terhadap lingkungan hidunya. Baik tradisi budaya maupun kekayaan faktual di lingkungan.

Herman-Von-Helmholtz


    Berdasarkan pendapat di atas menurut Herman Von Helmholtz (dalam Winardi dalam Bastomi 1990) proses kreasi melalui tiga tahapan, yaitu : 
Pertama, tahap saturation yaitu pengumpulan fakta-fakta, data-data serta sensasi-sensasi yang digunakan oleh alam pikiran sebagai bahan landasan untuk melahirkan ide-ide baru. Hal ini, semakin banyak pengalaman atau informasi yang dimiliki oleh seniman mengenai masalah atau tema yang digarapnya semakin memudahkan dan melancarkan dirinya dalam proses menciptakan karya seni.

Kedua, tahap incubation yaitu tahap pengendapan. Semua data informasi serta pengalaman-pengalaman yang telah terkumpul kemudian diolah dan diperkaya dengan masukan-masukan dari alam prasadar seperti intuisi, di sinilah seniman berimajinasi tinggi untuk mendapatkan karya yang baru.

Ketiga, tahap illumination, merupakan tahap terakhir dalam kreasi, apabila informasi dan pengalaman sudah lengkap, penyusunan sempurna. Maka tahap ini mengekpresikan wujud karya seni yang diinginkan.
Menciptakan karya seni dalam konteks kreasi baru tidak selalu adanya perubahan sedemikian radikal. Perubahan itu harus merupakan suatu perubahan yang mendasar, yang prinsipil. Perubahan itu bias berupa perubahan komposisi, bentuk, penampilan, konsep atau tujuan karya.

  Jadi, proses kreatifitas dalam melahirkan karya seni tidak selamanya harus melahirkan sesuatu yang belum ada. Akan tetapi, kreatifitas menuntut seniman menciptakan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya. Pada dasarnya karya seni berangkat dari realitas sosial. Dan begitu juga dengan kreatifitas seniman dalam berkarya, mewujudkan karya berangkat dari realita, lingkungan, budaya yang telah dialami akan tetapi dalam kreasi yang baru. Kreasi yang baru merupakan proses kreatif seniman dalam mencari ide dan mewujudkan karya seni.



Baca juga : Pendorong Seniman Berkreatifitas Dalam Karya Seni

Posting Komentar

0 Komentar